Jumat, 02 November 2012

** Cinta untukmu akan selalu ku jaga **

aku menunduk saat tuan senja menatapku
rupanya siang akan terganti malam
rindu di hati belum sepenuhnya terobati

aku selalu berharap
baik dalam terang maupun gelap
ia kekasihku bisa hadir temaniku
menyatu cinta di ruang rindu

biarlah sementara ini kita terpisah
mungkin nanti
yah nanti
kita jumpa
saling menyapa,menatap
satu dalam ilusi

** hatimu tertitip di hatiku **


walau hanya sejenak
ku tak bisa tinggalkanmu
kita memang terpisah
tapi hatimu telah tertitip di hatiku

beribu makna hiasi kisah kita
temaram menjadi cahaya
gelappun telah sirna

berulang kali kerikil menghadang
cibiran tak terhitung sudah
itu ku singkirkan
ku anggap hanya hembusan angin yang singgah

Damai dalam senandung simfoni



senandung alunan nada cinta menyembuhkan telingaku yang lama telah tuli....
mengalun syahdu merasuk dalam hati yang mendabakan kedamaian....
indah mengoyak jiwa bahagia kini aku rasa...

kau selipkan ketulusan kasih dalam jiwa yang lama gersang kini senyum makin terlintas dalam waktu...
kamu bangkitkan semua rasa yang telah mati kini kau sirami tumbuh bagai bunga melati tumbuh mekar menebarkan keharuman....
suci yang tumbuh dalam hatiku kini terpatri hanya untuk sang penyiram rasa....

** Cinta untukmu **

wajah ini memang tak setampan arjuna
harta tak punya
hidup seperti gelandangan
memulung aksara di setiap sudut ilusi

aku hanya punya cinta
mampu merangkai kata
mempersembahkan syair dan puisi
yang setiap saat siap ku hantarkan untukmu

cintaku untukmu melebihi bongkahan emas
seluas samudra

syair cinta part1

Kumohon relakanlah semua yang telah terjadi
Jangan pernah menganggap cintaku sebagai pedih
Dan cintailah dirinya yang pernah Kau cintai
Saat ku tak mengkin lagi ada di sisimu
******************
Kurengkuh indah karunia-Nya
Saat kata menjamahku lembuit di pagi hari
Biar jelang kuraih di bulan ini
Menggauli indah bersama mentari pagi
Ku kini merona sejuk mengembun dalam hati
Untuk seseorang, dari Mahadewi
******************
Cinta.. Apa itu cinta?
Yang datang dan pergi tanpa berita
Datang dengan bahagia dan pergi meninggalkan duka
Tuhan, apa cinta sejati ada? Dimanakah?
******************

Senin, 29 Oktober 2012

Pantun anak part3

Gajah perang melawan gajah
Seekor pelanduk mati di tengah
Jika kau tiada masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah

Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan
Merah warna buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat

pantun anak part2

Masuk toko membeli kain
Kain batik buatan Tasik
Jika engkau banyak bermain
Kepada ilmu tidak tertarik

Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah
Tanah tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur

Pantun anak part1

Anak ayam belajar berkokok
Meniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan

Dari Seram ke Pulau Buru
Dalam kota beli papaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orangtua

Ke kota Medan membeli ulos
Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar

Pantun cinta part1

Cendrawasih indah berbulu
Dilihat sangatlah manis
Selamat Menempuh Hidup Baru
Semoga menjadi keluarga harmonis

Arjuna membawa panah
Memanah cinta putri ayu
Semoga menjadi keluarga sakinah
Selamat Menempuh Hidup Baru

manis-manis rasa gula
tak semanis madu lebah
selamat untukmu yang berbahagia
merasakan bersatunya hati yg indah


Menghembuskan Nafas Terakhir Di Kuburan Temannya

Dhiya’ yang bertugas memandikan mayat di rumah sakit militer Riyadh telah bercerita kepadaku dan menurutku ia seorang yang dapat dipercaya. Hanya Allah-lah yang mengetahui hakikat sebenarnya dan aku tidak akan mendahului Allah dalam menilai seseorang itu suci atau tidak. Ia mengisahkan bahwa seorang personil angkatan laut meminta bantuanku untuk mengeluarkan akte kematian temannya yang meninggal.
Setelah akte tersebut kami keluarkan, kami memandikan mayat temannya bersama-sama. Kami berpisah pada jam 11.35 siang. Ia membawa jenazah temannya sementara aku bersiap-siap hendak melaksanakan shalat Zhuhur. Pada jam 1 siang, pihak rumah sakit menelponku, mereka katakan, “Di sini ada jenazah. Keluarganya ingin agar segera dishalatkan pada waktu Ashar. Segeralah kemari dan mandikan jenazah tersebut.”